Pernikahan Sederhana Tetep Romantis, Kok!
Daftar Isi
Beberapa waktu lalu, tepatnya tanggal 13 April 2018, menjadi satu hari yang sangat berharga tak terlupakan. Bagaimana tidak? Hari itu menjadi bukti bahwa terikatnya dua hati tak perlu berawal dari kisah romansa yang luar biasa indah. Namun bisa dimulai dari pertemuan sederhana di sebuah kelompok kecil yang kusebut komunitas Ruang Ilmu Bandung.
Jadi kemarin, dua insan yang saya sering panggil Kang Deni dan Teh Susi melangsungkan akad nikah untuk mengikat janji setia sehidup semati, sedunia dan seakhirat.
Ada beberapa hal yang membuat saya kagum dari kisah mereka berdua.
Pertama, pertemuan mereka adalah dari acara Gathering Komunitas Ruang Ilmu Bandung yang tujuan utamanya adalah saling kenal sesama anggota komunitas dan mendiskusikan rencana untuk komunitas ke depan-nya.
Di acara itu, tak jarang anak-anak komunitas bercanda mencomblangkan Kang Deni dengan Teh Susi. Ini mungkin yang menjadi awal langkah besar dua insan ini.
Benar kata orang-orang, jangan sepelekan cie-cie. Ini sudah terbukti bahwa terkadang dari cie-cie-lah muncul rasa yang merekah hingga berakhir dengan berkumandangnya kata SAH. Hati-hati dengan ucapanmu, kawan.
Kedua, kesiapan kedua teman saya tersebut untuk melangkah ke jenjang yang, menurut saya pribadi, perlu kesiapan mental dan materi. Setelah Teh Susi lulus dari program studi yang ditempuh, prosesi pernikahan mereka pun segera dilangsungkan. Menurut saya, ini sesuatu yang luar biasa.
Jujur saya sangat takjub dengan keberanian Kang Deni dan kesiapan The Susi. Menikah di usia yang terbilang masih muda tentu bukan satu hal yang mudah. Melamar seorang perempuan, meminta restu sang orang tua, sang calon mertua, adalah satu perkara yang mungkin sulit bagi sebagian pria. Termasuk saya.
Jadi, so salute, sama kisah persiapan pernikahan mereka berdua.
Ketiga, melihat bagaimana akad nikah serta walimah pasangan ini, jujur saya mengacungi jempol. Satu kata untuk walimahan pesta pernikahan mereka adalah SEDERHANA. Tidak begitu meriah, tapi tetap dapat menunjukkan kebahagiaan.
Saya iri sama walimahan mereka. Ketika pasangan muda-mudi sekarang rela menabung untuk mempersiapkan pesta pernikahan yang unforgettable, mereka justru tidak mau repot dengan hal-hal yang tidak penting. Ibaratnya mereka mau bilang, “Nggak perlu mahal buat bahagia,” Hmm.
Well, pada intinya, kisah mereka berdua sangat memecut saya untuk juga segera ‘menghalalkan’ diri dengan seseorang yang masih ghaib. Huhu. Sangat inspiratif.
Inilah beberapa foto yang diambil oleh anak-anak dari Komunitas Ruang Ilmu Bandung yang turut hadir dalam acara walimahan Kang Deni dan Teh Susi.
Teruntuk Kang Deni dan Teh Susi, kalau kalian baca tulisan saya ini. Maaf saya nggak bisa datang ke walimah-nya. Happy weeding day. Saya turut senang, dan saya berdoa agar keluarga kalian menjadi keluarga yang selalu tentram dan harmonis, keluarga yang selalu bahagia dalam segala keadaan, dan keluarga yang dapat memberi manfaat bagi kehidupan. Aamiin Allahuma Aamiin ya rabbal’alamin.
Terima kasih telah membaca dan sampai jumpa di tulisan saya lainnya.
Posting Komentar
Harap berikan komentar yang relevan dengan topik tulisan.
Jangan menyertakan link yang tidak berhubungan dengan konten tulisan. Apabila komentar mengandung link (apalagi yang tidak relevan), maka komentar akan dihapus.
Budayakan sopan santun, hindari penggunaan bahasa yang provokatif, SARA, pornografi.
Kritik dan saran yang membangun untuk konten ataupun untuk blog sangat berarti bagi kemajuan blog ini.